Surat buat seorang kawan
(malam diakhir tahun)
Lan,
setiap
tahun pasti ada malam terakhirnya, seperti malam ini
Entah
sejak kapan,
aku
selalu menunggu waktu tengah malam saat pergantian almanak
Itu pulalah
yang kulakukan sejak dari tadi
Menunggu,
menurunkan almanak tahun ini,
menggantinya
dengan almanak, penambah angka satu dari
yang sebelumnya,
yang
tak akan pernah sudah.
Tak
banyak lagi,
sudah
mudah menghitung berapa kawan-kawan yang masih hidup
yang
dilepas dari bui dan kerja paksa negara “demokrasi pancasila”
sudah
tua-tua,
sudah
tujuhpuluhan,
ada
juga yang delapan puluhan tinggal dua,
tiga.
uzur
sudah, kalau jumpa berlinang air-mata, meski dengan tawa
terhibur
memang.
Lan,
apa kabar, Bung.
Mudah-mudahan,
sehat, bisa kita jumpa
Salam,
ayok
sama-sama kita lewatkan malam ini
Dini
hari nanti sudah tahun yang baru
Almanak
pun sudah disediakan, untuk pengganti
Tak
ada yang baru. Cuma itu.
Medan,
31 Desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar